Ruang Lingkup Ekonomi
Ekonomi adalah
salah satu ilmu sosial yang mempelajari beberapa aktivitas manusia yang
berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan
jasa. Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara,
yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek
ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream
vs heterodox, dan lainnya.
Ekonomi juga
difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah.
Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter,
seperti misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian,
politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan
karena pada dasarnya ekonomi adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia
1. Pengertian dan masalah ilmu ekonomi
Definisi & Metodologi Ekonomi
Kata ekonomi (economy) berasal dari
kata Yunani yang mengandung arti “one who manages the household”. Arti ini
secara literal berasal dari dua suku kata yang selama ini kita fahami, oicos
dan nomos.
Sedangkan ilmu ekonomi atau ekonomika
atau economics adalah ilmu yang mempelajari manajemen rumah tangga
tersebut. Menurut Lipsey et al. (1999) definisi ekonomika adalah ilmu
sosial yang mempelajari tentang masalah ekonomi. Lebih lanjut, menurut Lipsey,
definisi yang cukup baik adalah menurut Alfred Marshall yang mengartikan political
economy atau economics sebagai sebuah studi tentang manusia dalam
urusan hidupnya sehari-hari. Dengan kata lain ekonomika adalah sebuah studi
tentang penggunaan sumber daya yang langka (scarce) untuk memenuhi
keinginan manusia (yang tidak terbatas).
Kelangkaan (scarcity) adalah
masalah sentral dalam ekonomika. Dalam manajemen rumah tangga, untuk memenuhi
kebutuhannya sehari-hari, manusia berhadapan dengan sumber daya yang terbatas.
Sehingga terdapat konsep pilihan (choice) dan pengorbanan (opportunity
cost) sebagai konsekuensi dari kelangkaan ini. Esensinya manusia akan
berhadapan dengan seni mengelola sumber daya dengan melakukan pilihan untuk
mendapatkan manfaat dari suatu pilihan dan menghilangkan manfaat dari pilihan
lain untuk mencapai tujuannya.
Kelangkaan
Pada dasarnya, baik individu dengan
jumlah sumber daya yang banyak (kaya) maupun yang miskin akan berhadapan dengan
persoalan kelangkaan. Hal ini dikarenakan manusia cenderung menginginkan
sesuatu lebih dari apa yang dapat dicapainya. Baik individu dengan pendapatan
Rp10.000 per hari dan yang dengan pendapatan Rp1juta perhari akan menghadapi
kelangkaan dan pilihan. Lihat ilustrasi sederhana di sekitar kita.
Bayangkan seorang mahasiswa biasa
tingkat pertama, bisa jadi ia menginginkan untuk mengerjakan tugas ospek
sekaligus tugas kuliah dengan sempurna. Namun waktu membatasinya. Atau
keinginan untuk memiliki buku teks sekaligus pulsa untuk telepon selulernya.
“Pendapatan‟
atau jatah dari orang tua membatasinya.
Apabila ilustrasi ini diterapkan
kepada profil mahasiswa anak seorang konglomerat. Pilihannya bisa jadi antara
mempergunakan waktunya untuk masuk kuliah secara penuh atau pergi bersama
keluarga berlibur ke Disneyland. Atau antara membeli unit PC baru dengan
memperbarui telepon selulernya dengan I-phone.
Secara umum, manusi dibatasi oleh
waktu, pendapatan, harga, dan berbagai faktor lainnya untuk mendapatkan apa
yang diinginkannya. Hal ini terjadi karena secara relatif keinginan
melebihi kapasitas pemenuhannya. Konteks kelangkaan ini juga terjadi pada
tingkat komunitas atau sosial. Secara mendasar sumber daya yang
dihasilkan/dimiliki relatif lebih sedikit dibandingkan jumlah yang diinginkan
oleh masyarakat.
Pilihan
Dari uraian tersebut, pilihan adalah
konsekuensi logis dari kelangkaan. Dan sekali lagi, setiap individu akan
melakukan pilihan yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi dan kapasitas sumber
dayanya. Namun satu hal yang sama adalah semua individu atau komunitas
melakukan pilihan. Pilihan berarti mendapatkan sesuatu dan meninggalkan yang
lain. Di sinilah muncul konsepsi biaya. Bahwa untuk mendapatkan manfaat
dari sebuah barang atau jasa kita harus mengorbankan manfaat dari barang atau
jasa lainnya. Mendapatkan suatu lebih berarti sedikit untuk sesuatu yang lain.
Biaya: Opportunity Cost
Pengorbanan yang dilakukan untuk
mendapatkan manfaat dari sebuah pilihan dalam aktivitas ekonomi disebut opportunity
cost. Opportunity cost dari mengerjakan tugas ospek dengan sempurna adalah
tidak dapat mengerjakan tugas kuliah dengan sempurna apabila keduanya simultan
atau waktu membatasinya. Begitu pula untuk mendapatkan buku teks maka harus
mengorbankan pulsa jika pendapatan membatasinya.
Salah satu cara untuk mengilustrasikan
konsep opportunity cost ini secara geometris adalah dengan cara menggambar
sebuah kurva yang disebut production possibities curve(Dikenal juga
dengan istilah Production Possibility Frontier (PPF) atau Production
Possibility Boundary (PPB)). PPC adalah geometri yang menunjukkan konversi
sumber daya ekonomi ke jumlah dua jenis pilihan ekonomi (baik barang atau jasa)
yang dapat dijangkau.
Gambar 1.
Kurva PPC linier untuk dua barang: buku teks dan pulsa
Gambar 1 menunjukkan semua
kemungkinan kombinasi pilihan buku teks dan unit pulsa yang dapat dibeli.
Katakanlah seorang mahasiswa memiliki sisa pendapatan bersih di luar konsumsi
dan akomodasi sebesar Rp1juta per semester, dimana harga per unit pulsa adalah
Rp100 ribu dan per buah buku teks adalah Rp200 ribu. Jika semua pendapatan ini
dibelikan buku, maka jumlah maksimum buku teks dalam PPC adalah 5 buah dan jika
untuk pulsa seluruhnya jumlah maksimumnya adalah 10 unit pulsa. Garis biru
menunjukkan kemungkinan kombinasi antara buku teks dan unit pulsa per semester.
Area di bawahnya adalah himpunan titik-titik kombinasi pilihan yang terjangkau.
Sedangkan area abu-abu yang lebih gelap di atasnya adalah himpunan titik-titik
kombinasi piliahan yang tidak mungkin tercapai. Jika sang mahasiswa
menginginkan satu unit buku, dari posisi seluruhnya untuk pulsa maka dua unit
pulsa harus dikorbankan dan seterusnya. Begitu pula dari posisi seluruhnya
untuk buku, tambahan dua unit pulsa dapat dilakukan dengan mengorbankan satu
buah buku teks, dan seterusnya. Pengorbanan per unit ini adalah opportunity
cost. Dalam hal ini per buah buku teks adalah dua unit pulsa dan
sebaliknya.
Secara umum konsep pengorbanan
antara dua pilihan atau opportunity cost dikenal juga dengan istilah trade
off. Jika hubungan trade off di dalam ilustrasi di atas adalah linier atau
tingkat pengorbanan barang lain independen terhadap level konsumsi kuantitas
suatu barang, tidak halnya dengan ilustrasi pada Gambar 2 berikut. Yaitu PPC
untuk barang militer dan barang sipil dalam sebuah komunitas sosial negara.
Semakin tinggi level konsumsi barang militer, per unit pengorbanannya akan
menghasilkan tambahan untuk barang sipil yang cukup signifikan jumlahnya.
Begitu pula sebaliknya, tambahan per unit barang militer pada tingkat konsumsi
yang tinggi ini membutuhkan pengorbanan yang banyak dari kuantitas barang
sipil.
Secara intuitif, karakter trade off
dalam perekonomian pada umumnya demikian. Yaitu tingkat substitusi penggunaan
barang tidaklah konstan. Pada jumlah produksi yang relatif tinggi suatu barang
, lebih banyak atau ekstra barang lain diperlukan untuk mengadakannya
relatif pada masa awal produksi. Jika diamati dengan seksama, semakin tingginya
trade off ini dapat ditunjukkan dengan menggambar garis singgung (slope)
sepanjang PPF dari kiri ke kanan dalam sumbu horizontal. Anda akan mendapatkan
kecuraman garis yang semakin tinggi bukan?
Gambar 2.
Kurva PPC non-linier: barang militer dan barang sipil
2. Mikroekonomi dan Makroekonomi
Berdasarkan tingkat agregasi pada
unit agen ekonomi antara ekstrim individual dan kelompok (group), sudut pandang
analisis ilmu ekonomi dapat dikategorikan menjadi dua: mikroekonomi dan
makroekonomi. Mikroekonomi fokus kepada aspek harga dan kuantitas pada suatu
pasar barang atau jasa, bagaimana keseimbangan dan alokasi sumber daya antar
pasar terjadi. Salah satu temuan ekonom abad XVIII adalah konsep penting harga
sebagai sinyal alokasi dan realokasi sumber daya dalam suatu pasar dan antar
pasar yang independen. Ini yang kemudian dikenal dengan sistim alokasi sumber
daya yang efisien oleh Adam Smith dengan istilah adanya “the invisible hand‟. Lebih lanjut, konsepsi harga atau lebih tepatnya harga
relatif menjadi analisis sentral dalam analisis mikroekonomi. Pendalaman konsep
efisiensi ini akan dilakukan pada bagian pasar dan efisiensi ekonomi.
Makroekonomi di sisi lain adalah
analisis yang mengesampingkan aspek individual dan lebih menekankan agregasi
atribut individual. Misalnya pasar, makroekonomi fokus ke seluruh pasar relatif
terhadap satu jenis pasar saja. Apabila di dalam pasar ada individu-individu
pembeli, maka kumpulan permintan pembeli dapat disebut sebagai permintaan
agregat (aggregate demand). Begitu pula kumpulan penawaran dapat
diistilahkan sebagai aggregate supply. Dalam pendekatan agregat,
analisis makroekonomi memungkinkan untuk melihat hubungan antara rumah tangga,
produsen dan agen-agen lain dalam perekonomian seperti pemerintah dan pihak
luar negeri sebagai satu kesatuan aliran barang/jasa dan pendapatan. Ilustrasi
hubungan tersebut dikenal dengan circular flow diagram yang merupakan
elemen kunci dalam memahami konsep pendapatan agregat (aggregate income)
sebagai salah satu indikator penting dalam analisis makroekonomi.
Gambar 3 berikut mengilustrasikan
circular flow diagram. Dapatkah Anda menjelaskan hubungan antara komponen rumah
tangga dan perusahaan melalui diagram tersebut?
Gambar 3. Circular
Flow Diagram
3. Normatif dan Positif
Sebagai bagian dari ilmu sosial,
ilmu ekonomi memiliki sifat yang unik. Yaitu menekankan antara aspek teoretis
dan fakta secara bersamaan. Dimana pada akhirnya sebuah pendekatan yang disebut
sebagai model ekonomi kemudian dipergunakan untuk melakukan uji atas
sebuah pernyataan (hipotesis) melalui fakta-fakta yang ada. Sehingga didapatkan
sebuah “kerangka pikir‟
sebagai ekonom. Dalam penyusunan kerangka pikir tersebut, terdapat dua jenis
pernyataan. Yang pertama disebut sebagai pernyataan normatif, yaitu
merupakan pernyataan yang menawarkan apa yang seharusnya terjadi atau yang
seharusnya dilakukan; tidak netral terhadap nilai. Dengan kata lain ia
mengandung value judgement. Kedua disebut sebagai pernyataan positif,
merupakan pernyataan yang menggambarkan hubungan penyebab dan dampak atau
fakta. Dapatkah Anda mengilustrasikan masing-masing pernyataan ini?
4. Cabang Ilmu Ekonomi
Secara umum cabang ilmu ekonomi
dapat dibagi menjadi tujuh. Pertama, Ilmu Ekonomi Moneter yang fokus kepada
analisis kebijakan moneter; misalnya jumlah uang beredar, inflasi, tingkat suku
bunga, perbankan dan lain-lain. Kedua Ilmu Ekonomi Publik yang fokus kepada
analisis kebijakan fiskal; misalnya pendapatan pemerintah, hutang pemerintah,
DAU, DAK, retribusi, APBN dan APBD.. Ketiga, Ilmu Ekonomi Industri yang fokus
kepada analisis interaksi perusahaan didalam suatu industri; termasuk di
dalamnya masalah persaingan usaha, struktur pasar. Keempat, Ilmu Ekonomi
Regional yang fokus kepada analisis interaksi antar daerah dan pengembangan
daerah; misalnya transportasi, infrasturktur, demografi ,dan pemukiman. Kelima,
Ilmu Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan yang fokus pada analisis masalah
& alokasi sumber daya alam yang optimal menurut ekonomi; diantaranya
masalah eksternalitas, saat panen yang baik. Keenam, Ilmu Ekonomi Sumber Daya
Manusia fokus pada analisis pasar tenaga kerja; misalnya upah minimum regional,
produktivitas pekerja, dan pengangguran. Ketujuh, Ilmu Ekonomi Perdagangan
International fokus pada analisis transaksi perdagangan antar negara; misalnya
aliran modal, ekspor & impor, dan neraca pembayaran. Ketujuh, Ilmu Ekonomi
Syariah fokus pada penerapan dan analisa ekonomi islam; misalnya penghilangan
unsur riba dalam perekonomian, unsur gharar (permainan/judi).
Sumber :